Oleh Satria Tambora
Ratusan kasus baru terus ditemukan setiap tahun. Meski tren sedikit menurun, stigma dan kurangnya kesadaran tes dini membuat banyak orang hidup dalam diam. HIV bukan hanya penyakit, tapi juga persoalan sosial yang memenjarakan pengidapnya.
Dilansir dari Lombok Post dan Detikcom tercatat kasus HIV/AIDS sepanjang tahun dari tahun 2001 sampai pertengahan tahun 2025 tercatat 2.490 kasus, Di kota mataram sendiri kasus HIV cukup melonjak 493 kasus HIV dan 436 kasus AIDS dengan 139 kematian ini sudah di akumulasi dengan kasus terbaru di tahun 2025 Mataram mencatat 116 kasus baru HIV/AIDS, dengan 74 kasus berada dari orang luar kota dan 42 kasus warga Mataram , di lombok tengah tercatat 21 kasus baru HIV/AIDS pada tahun 2025 melonjak sejak dari 16 kasus di tahun 2024, dan kabupaten Dompu melonjak dari tahun 2024 sampai Juli 2025 di temukan 37 kasus baru.
Ini data yang baru di temukan belum lagi data yang belum di ketahui, dan apa langkah pemerintah NTB untuk menyelamat generasi yang teracam dengan kondisi sekarang?
Sedangkan untuk pengobatannya sendiri terkait penyakit HIV/AIDS belum ada titik terangnya. Selain kasus ini juga NTB cukup menggemparkan dengan kasus pelecehan seksual, kasus terhadap anak meningkat fluktuatif: dari 482 kasus (2020), 640 kasus (2022), 633 kasus (2024). Korban sering bungkam karena takut stigma.
Ini bukan sekadar isu hukum, tapi juga luka fisik dan mental jangka panjang. Isu yang takala menjadi trending topik tiap tahunya yang ada di NTB adalah kasus Stunting.
Lebih dari 153 ribu balita NTB terancam gagal tumbuh, angka prevalensi memang menurun (dari 25,9% tahun 2019 → 13,78% tahun 2023), tapi jumlah absolutnya masih mencengangkan.
Anak-anak yang lahir hari ini berisiko tumbuh dengan keterbatasan yang akan memengaruhi masa depan NTB. Apa yang dilakukan pemerintah. Embleng-embleng indonesia emas atau NTB mendunia malah kasus ini muncul kedunia.
Bayangkan jika tiga masalah ini dibiarkan:
Generasi muda terancam oleh penyakit, tumbuh kerdil, dan dihantui trauma. Bagaimana mungkin NTB bisa melahirkan generasi emas kalau hari ini anak-anak kita masih hidup dalam bayang-bayang stunting, HIV, dan kekerasan? Saatnya bergerak bersama!
Kapan NTB bisa sadar dengan kondisi ini?

Post a Comment