Oleh : Chairil Anhar
Kenyamanan menggunakan internet melekat pada gen z ia menawarkan kesenangan, baik kesenangan primer dan sekunder. kadang kala kita sering menggunakannya ketika rasio kita mandek-mandek, ia menunjukan arah disaat kita buta dalam jalanan. sewaulaupun sering kali berakhir dia buat muter-muter (dibuat apes).
Hal yang menarik yang mau saya ungkapkan dari kenyamanan menggunakan mesin search, pada akhirnya ia membuat kita terjebak dalam kemalasan berpikir. Saya ambil contoh dari hal yang sederhana deh, waktu luang saya iseng search sesuatu tentang feminisme dan berakhir dengan menemukan salah satu penelusuran terkait feminisme adalah pertanyaan tentang feminisme.
Orang-orang yang ngetik “pertanyaan tentang feminisme” itu udah nggak bisa mikir apa aja yang mau dia ketahui soal feminisme kah? pertanyaan kan timbul dari rasa ketidaktahuan sampai timbullah rasa ingin tahu soal sesuatu yang belum diketahui tadi tapi kalau sampai nggak tau mau nanya apa ya itu udah kelewat males banget mikir deh!.
Ternyata ada juga pencarian serupa yang tidak masuk akal kerana kata kuncinya adalah “pertanyaan sulit tentang feminisme”, yang mana ini di google sebenarnya lagi ada tugas kuliah gender atau mau berperang mengutarakan masalah gender agar supaya keliatan intelek gitu ya?mungkin karna situasi boleh dimaklumi misalnya apabila kita search di internet karena mau tahu sejarah feminisme, dan awal mula lahirnya gerakan feminisme pasca tahun 1949 yang dipopulerkan oleh simone de beauvior, atau awal mula lahir gerakan feminisme di indonesia. walau sebenarnya pertanyaan-pertanyaan tadi alangkah baiknya ditemui dalam banyak buku yang berkaitan dengan feminisme misalnya. Tapi, ya tidak masalah lah kerana keberadaan google dalam situasi yang begitu jadi membantu memudahkan manusia yang mungkin tidak mempunyai banyak waktu untuk membaca buku.
Saya rasa emang nggak salah dan sangat tepat wahyu pertama yang turun di alquran adalah iqra’ alias baca lah iqro lah wahai para manusia yang berakal. Sewalaupun teknologi yang memanjakan sudah sangat pesat, otak kita nggak harus menyusut juga kah ya, jangan sampai malas, bahkan untuk berpikir mau nanya apa-apa malas. Yang kelewatan batas malasnya emang gak baik, gak baik saya maksud woy, gak baik buat otak maksudku. Emang gak kasian apa mau nanya soal apapun apa-apa di internet. yang keselnya lagi yang usia yang masih produktif, ditambah jarang baca buku woy, yang sudah baca banyak buku saja gak menjamin bakal punya keluasan berpikir, lah kamu berani-beraninya nggak mau mikir apa-apa dan menyerahkannya semua ke sistem canggih bernama internet, coba deh renungkan lagi ya dari cara membaca kemajuan teknologi.
Jangan mau mengerdilkan diri sendiri dengan jadi budak pemalas dari internet. Kemalasan berpikir tidak akan membawa kita mengetahui kebenaran, tidak mengetahui kebenaran bisa jadi buat kita bodoh, bodoh adalah sesuatu yang tidak disukai Allah.
Cukup makanan aja yang instan, soal proses belajar, berpikir, dan mencari ilmu pengetahuan jangan ikut-ikutan instan ya. Sering saya jumpai ilmu pengetahuan yang diperoleh dan dibaca dari internet malah dijadikan landasan buat Argumentai teknologi itu seharusnya memudahkan loh bukan malah memalaskan, kalau ternyata keberadaan teknologi justru buat manuisa malas maka sepertinya ada yang salah dari cara manusia memanfaatkan kemajuan teknologi.
إرسال تعليق