Sengketa Agraria; Warga Pondok Perasi RT 08 Lawan Penggusuran!!

 Sengketa Agraria; Warga Pondok Perasi RT 08 Lawan Penggusuran!!

                 Dokumentasi: Foto massa aksi  


Mataram, dimensiummat.com - Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB kembali unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Gubernur NTB Aksi Demonstrasi ini adalah bentuk perlawanan Warga Pondok Perasi RT 08 Kota Ampenan dan Mahasiswa atas lahan yang digusur oleh Pemerintah Wali Kota Mataram. 


"Melihat situasi perampasan dan konflik agraria yang terjadi di pondok perasi kota ampenan saat ini, itu tidak lepas dari pemerintah nusa tengara barat yang tidak berpihak di pondok perasi, masyarakat pondok perasi saat ini saya salut dan bangga melihat Ina/Ama dari pondok perasi terus memperjuangkan kehidupan mereka, mempertahnkan hidup-hidup keluarga mereka, anak-anak mereka. Namun pemerintah nusa tenggara barat tidak mau memperlihatkan wajah-wajah mereka di sini, tidak mau mendengar keluh kesan warga pondok perasi pada saat ini" ungkap Jiran sa'at menyampaikan aspirasinya 


Sementara itu, perwakilan DPRD yang keluar mengungkapkan bahwa yang memiliki hak akan mendapatkan haknya, mereka akan mengupayakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di lingkungan Pondok Perasi RT 08 Kota Ampenan.


"Dengan ini kami melihat anak-anak kami, cucu-cucu kami dan ibu-ibu kami terlantar tidru ditengah-tengah jalan ini yang tidak pernah dilihat, mari melihat kebenaran yang terjadi dilingkungan pondok perasi RT 08" ungkap Pak Muksin selaku Ketua RT 08 


“Bahkan teman-teman mahasiswa yang menjadi relawan dihadapkan dengan kriminalisasi, mereka disana melakukan pengabdian bukan menjadi provokator. Media-media yang tersebar hari ini mendukung pengklaiman wali kota bahwa mahasiswa disana melakukan provokator, saya tanyakan pada ibu/bapak disini apakah mahasiswa disana melakukan provokator? ‘tidak! Mereka mengabdi!’ apa yang mereka lakukan disana memberika pendidikan kepada anak-anak nelayan disana tapi dengan kejamnya media hari ini dan wali kota menuduh mahasiswa sebagai provokator” ungkap jumatia 


Pada saat masa aksi demonstrasi menuju dikantor Gubernur Nusa Tenggara Barat NTB, masa Aksi Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB kecewa karena Gubernur Lalu Muhammad Ikbal tidak menemui mereka, masa aksi menolak untuk beraudensi dengan perwakilan, sebab Humas Aksi menyampaikan bahwa perwakilan tersebut tidak dapat mengambil kesimpulan sehingga masa aksi pun tidak ingin beraudensi dengan perwakilan yang keluar.


Jiran sala satu orator menyampaikan pada seluruh masa aksi agar gerakan perlawanan mereka terus dilakukan untuk mempertahankan Pondok Perasi RT 08 sampai pemerintah daerah mendengar aspirasi tersebut.


"Melihat dari hal itu, mari kita sama-sama memperbesar gerakan ini, terus untuk mempertahankan hak-hak agraria yang dimiliki oleh ina/ama yang ada di pondok perasi pada saat ini" ungkap Jiran


SUZI

Post a Comment

أحدث أقدم