Pokok-pokok pemikiran Friedrich Nietzsche

Sumber gambar: Wikipedia

Oleh: Muh. Faozhan
Mahasiswa Hukum 

Friedrich Nietzsche dalam Beyond Good and Evil (1886) mengembangkan banyak ide penting yang mengguncang fondasi moral tradisional dan filsafat konvensional. 


Moralitas Tuan dan Moralitas Budak

Nietzsche membedakan antara dua jenis moralitas. Moralitas tuan Didasarkan pada kekuatan, keberanian, dan kebanggaan. Ini adalah moralitas mereka yang berkuasa dan menciptakan nilai-nilai mereka sendiri.

Moralitas budak Didasarkan pada kerendahan hati, simpati, dan kepasrahan. Ini berkembang dari ketidakberdayaan dan merupakan cara mereka yang lemah untuk bertahan hidup dengan membalikkan nilai-nilai tuan.

Baca juga : https://www.dimensiummat.id/2024/10/pembatasan-gedung-ukm-oleh-pihak-kampus.html

"Will to Power" (Kehendak untuk Berkuasa)

Nietzsche melihat bahwa dorongan mendasar manusia bukanlah untuk bertahan hidup (seperti yang dikatakan Darwin), melainkan untuk mengembangkan kekuatan dan mendominasi. Ini merupakan prinsip metafisika dan psikologis utama dalam pandangan dunianya.


Kritik terhadap Filsuf Tradisional

Nietzsche menuduh banyak filsuf sebelumnya (seperti Plato dan Kant) menyembunyikan bias moral atau religius mereka di balik klaim tentang "kebenaran objektif." Menurutnya, filsafat mereka adalah bentuk lain dari moralitas budak yang menyamar.


Perspektivisme

Nietzsche menolak gagasan bahwa ada satu kebenaran absolut. Sebaliknya, ia memperkenalkan perspektivisme, gagasan bahwa semua pengetahuan dan nilai bergantung pada perspektif individu atau budaya tertentu.


Manusia dan Nihilisme

Nietzsche mengantisipasi datangnya nihilisme, yakni situasi di mana nilai-nilai tradisional tidak lagi bermakna. Namun, ia tidak menyerah pada nihilisme; ia melihatnya sebagai peluang untuk menciptakan nilai-nilai baru.

Baca juga : https://www.dimensiummat.id/2023/06/kampus-sebagai-regulator-dan.html

Manusia Superior (Übermensch)

Meskipun lebih sering dieksplorasi dalam karya lain seperti Thus Spoke Zarathustra, gagasan tentang Übermensch juga terkait dengan Beyond Good and Evil. Nietzsche mengusulkan penciptaan individu-individu luar biasa yang melampaui nilai-nilai konvensional dan menciptakan makna mereka sendiri.

Kritik terhadap Demokrasi dan Kesetaraan

Nietzsche skeptis terhadap demokrasi dan kesetaraan, yang menurutnya adalah perpanjangan moralitas budak. Ia memandang masyarakat egaliter sebagai ancaman bagi individualitas dan keunggulan manusia.

Post a Comment

أحدث أقدم