Mataram, dimensiummat.com- Presiden republik Indonesia Prabowo Subianto mewanti-wanti seluruh elemen masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih dihalaman rumahnya sebagai simbolik perayaan hari kemerdekaan Indonesia, tapi pertanyaannya apakah Indonesia sudah merdeka!!
Jelas belum sama sekali karena itu dilihat dari fenomena yang terjadi mulai dari penggusuran, perampasan tanah, kriminalisasi, Hukum yang bisa diperjualbelikan dan polemik sosial lainnya.
Negeri yang katanya merdeka ini ternodai oleh kebohongan, korupsi, dan keadilan yang dipermainkan. Rakyat kecil masih berebut harapan, sementara para penguasa sibuk memperkaya diri sendiri.
Merah Putih terlalu suci untuk sekadar menjadi simbol di tengah bangsa yang lupa arti perjuangan. Bukan benderanya yang salah — tapi mereka yang mencemarinya dengan keserakahan dan pengkhianatan. Semua kesenjangan ini akan berakhir apabila kebanyakan masyarakat memiliki kesadaran kolektif, bahwasanya ini bukanlah takdir tapi mereka sedang berada dalam sebuah sistem yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin (Kapitalisme).
Fenomena kesenjangan sosial bukanlah hal yang tak bisa diubah. dengan kemauan secara politik yang kuat, memiliki keinginan untuk revolusi, dan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial, akan mengurangi kesenjangan ini.
Dengan demikian, perayaan kemerdekaan kita akan menjadi lebih bermakna. Tidak hanya sebagai peringatan akan lepasnya kita dari penjajahan, tetapi juga sebagai momentum untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Hanya dengan begitu, kita bisa benar-benar merdeka, bukan hanya secara politik, tetapi juga secara sosial dan ekonomi. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bukanlah mimpi, melainkan cita-cita yang harus terus kita perjuangkan bersama.
Oleh: Muslimin
(Anti duhring)
Post a Comment